Cerita sebelumnya : Remaja
Ku tinggalkan cerita pada dinding yang menguping lisan kami di kafe ini, dan membiarkan mata yang lain tertuju padanya. Masa bodoh dengan mereka yang menganggap aku dan dirinya adalah sepasang kekasih.
Ku pacu sepeda motorku tuk kembali pada seseorang yang kini menantiku, melintasi pinggiran Selatan Jakarta di waktu malam dan hingar bingar remaja yang banyak dari mereka masih bersembunyi di ketiak bapaknya
Aaahh.. Aku tahu bagaimana rasanya saat itu. Remaja yang pernah singgah padaku dahulu, dimana keangkuhan membusungkan dada dan celoteh lidah yang tak berperasaan.
Sampailah aku pada surgaku yang menanti, seorang wanita yang tlah terpilih oleh iradatNya untuk perjalanan waktu-waktuku yang kini kian merenta. Ia berdiri di antara bunga-bunga yang merambat di keheningan malam, menyambutku di antara siraman cahaya rembulan pada wajahnya. Dan kau tahu! Ada cinta yang kini terkandung dari desah nafas malam padanya. Dan kreasi penciptaan dari Rabb ku yang Maha Agung yang telah meniupkan kehidupan baru bagai cahaya pertama di langit timur yang sesaat lagi kan merona.
Jemarinya membelai perutnya yang semakin membesar, merambatkan kasih pada ujung lentik jemari pada detak jantung hati ke dua, dan berkata..
Tidurlah nak, istirahatlah namun jangan pernah kau lupa akan janji pada Tuhan mu yang satu. Dan biarkan suara malaikat terkasih itu abadi di relung hatimu, agar kelak mereka tersipu malu pada pertemuan mu tuk kali yang ke dua padanya. Ingatlah cintaku dengan apa yang tlah disampaikan oleh Rabb mu yang Maha Agung melaluinya, karna kebenaran akan kau temui di akhir langkah kakimu pada kefanaan ini, dan kau akan dapat melihatnya sejelas purnama yang tanpa awan di keheningan malam..
Lalu ia menoleh ke arah ku, menuntun jemariku untuk turut jua membelainya. Ia kembali berkata…
Tidurlah nak, dan tenanglah.. karna ayahmu kini tlah berada di antara kita dan kejahatan yang di sembunyikan oleh malam, pejamkanlah mata mu wahai anakku, sebelum engkau benar-benar tersakiti oleh teriknya dunia yang membara. Dan kembali ku ingatkan kepadamu wahai cahayaku, karna kelak engkau lah yang turut jua menerangi gerbang keabadian kami dari suramnya kesendirian, pun ampunan dari Nya untuk jiwa lusuh kami yang terpisah dari raga yang terlelap..
Tri vanska on wattpad